Sabtu, 09 April 2022

Memahami Keesaan Allah

 Tuhan-nya orang Kristen Tiga ??

1. Pemahaman keesaan Allah yang salah

“Ketahui apa yang benar dengan ketahui apa yang salah.”

2. Kekristenan mewariskan iman bahwa Allah itu ESA

Keesaan Allah yang dinyatakan Yesus dan orang Yahudi

Keesaan Allah yang menjadi dasar iman para rasul



Santo Paulus


Santo Yohanes


Santo Yakobus

Keesaan Allah yang harus jadi Dasar Iman Orang Kristen Zaman Now

3. Mendalami Keesaan Allah berdasarkan sudut pandang Hakikat Allah

Hanya ada Pencipta dan Ciptaan

Hanya satu Pencipta, yang tidak punya saingan

Satu Kuasa, Satu Kehendak yang dinyatakan dalam 3 Pribadi

Hanya Satu yang Infinity / Tak Terbatas,

Elohim / Satu Kemajemukan dalam Diri Allah

Satu Nama dalam 3 Pribadi

Satu Allah dalam Tiga Pribadi yang tak terpisahkan

Mungkinkah Tiga Pribadi Allah memiliki Kesamaan Kehendak?

4. Maka kita akan bertanya, mengapa perlu Tiga Pribadi? Bukan Satu?

Jumat, 08 April 2022

Muhammad: Nabi Sejati atau Nabi Palsu?

 oleh: Lennard James


Nabi sejati tentunya memiliki sikap yang rendah hati, tapi Muhammad malahan sangat sombong, sangat cinta diri sendiri dan suka membenarkan diri sendiri. Muhammad sudah jelas hanyalah seorang pendusta yang mengikuti hasrat nafsu rendahnya. 

[Catatan: Islam-watch (dan juga FFI), bukanlah forum penyebar agama kafir, dan tidak mendukung pernyataan² thelogis Yudaisme dan Kristen di artikel ini. Islam-Watch dan FFI menayangkan artikel ini karena Islam mengaku merupakan kelanjutan kenabian dan iman dalam agama Kristen dan Yudaisme. Tujuan artikel ini adalah untuk membandingkan dengan adil ketiga agama itu dan menelaah pengakuan Islam tersebut.]

Ada tiga kaki di mana Islam berdiri:
1. Qur’an
2. Allâh
3. Muhammad


Bandingkan ketiga kaki di atas dengan kursi berkaki tiga: Jika satu kaki patah, maka seluruh kursi akan roboh. Peternak² sapi dari Missouri (negara bagian / propinsi di USA), akan mengatakan bahwa tidak mungkin menggunakan kursi satu kaki untuk memerah susu sapi! Untuk bisa menggunakan kursi tersebut, peternak harus menambah dua kaki baru pada kursi tersebut. 

Jikalau kita menelaah Qur’an dan Allâh SWT, kita akan mendapatkan kesimpulan bahwa sebenarnya dua kaki pada kursi Islam sudah patah, dan yang masih tersisa hanyalah satu kaki saja. Hal ini karena terdapat begitu banyak kontradiksi dalam Qur’an dan sejarah asal-usul Allâh menunjukkan bahwa Allâh ternyata tak lain adalah dewa bulan masyarakat pagan Mekah saja. Meskipun begitu para Mullah tetap berusaha keras menegakkan kursi Islam dengan harapan Muhammad (kaki Islam terakhir) terhindar dari pengamatan kritis para kafir. 

Aku akan mengutip perkataan² Muhammad dalam ahadis (hadis²) untuk menunjukkan sejarah Islam tentang orang yang dipanggil umat Muslim sebagai Nabi Islam. Ahadis inilah yang menunjukkan dengan jelas siapa sebenarnya Muhammad. 

Bagi para pembaca Muslim, bacalah ahadis berikut dengan seksama. Kalian harus tahu siapakah orang yang kalian ikuti. Jika kalian adalah Muslim taat, keterangan ini sangat sukar kalian terima, tapi keterangan ini bisa memerdekakan kalian dari “tipu-muslihat Islam.” Semoga kebenaran menuntun kalian menemukan jalan yang benar. 


Muhammad Mengaku sebagai Nabi Tuhan!

Semua Nabi harus menunjukkan jati diri mereka dan dari mana mereka berasal. Jika mereka adalah Nabi, maka ucapan mereka harus benar² meyakinkan agar orang² percaya.

Pillar pertama Islam adalah Syahada: bersaksi bahwa Allâh SWT sebagai satu²nya Tuhan yang layak disembah, dan Muhammad adalah Rasul/Nabi Allâh. 

Apakah Muhammad memang benar adalah Nabi Tuhan, seperti yang diakuinya?

H.G. Wells mengatakan bahwa Muhammad mengatakan bahwa terdapat Nabi² terdahulu sebelum dia, terutama Abraham dan Yesus. Tapi Muhammad juga mengaku bahwa dialah Nabi terakhir, dan tak ada Nabi lain setelah dia. Alasan mengapa Muhammad tidak menyebut Budha, Krishna, dan para tokoh Veda sebagai Nabi² Allâh adalah karena dia hanya mengenal dunia Arab saja. 

Di sepanjang jaman ternyata banyak orang yang mengaku sebagai Nabi terakhir dan terbaik. Montinus (± 250 M) mengaku sebagai Nabi Kristen dan punya banyak pengikut. Joseph Smith, pendiri agama Mormon, juga mengaku sebagai Nabi terhebat. Charles Taz Russell, salesman gagal pendiri Jehovah’s Witness, juga mengaku sebagai Nabi. Demikian pula orang² seperti Rajneesh, Jim Jones, Father Divine, dan Willy Frampton. (Willy bahkan mengatakan di tahun 1960-an di Pershing Square di tengah kota Los Angeles bahwa belalang² setinggi 10 meter akan datang menghancurkan bumi jika manusia tidak bertobat. Dia mengatakan punya foto belalang² tersebut dalam kotak sepatu, tapi dia tak mau membuka kotak itu).

Berikut adalah perkataan Muhammad akan dirinya, dan perbandingan dengan perkataan para Nabi akan diri mereka dalam Alkitab. Buku² hadis yang kugunakan adalah Al Hadis oleh Al Haji Maulana Fazlul Karim, The Book House, Lahore, Pakistan, terdiri dari lima jilid. Setiap hadis punya sanad (penyampai kabar) yang mendengar langsung ucapan Muhammad. Di bagian akhir setiap hadis terdapat tambahan keterangan dari para ahli Islam ternama yang membenarkan isi hadis diucapkan oleh Muhammad. Ini sebenarnya adalah bukti yang lebih autentik daripada Qur’an, karena Qur’an hanyalah diucapkan oleh Muhammad, tanpa saksi orang lain. 


Muhammad Meninggikan Diri Sendiri!

Al Hadis, Vol. 4, hal. 316:
Abu Hurairah melaporkan bahwa Rasul Allâh berkata, “Aku telah dikirim melalui generasi² terbaik dari anak² Adam, satu generasi demi satu generasi berikutnya, sampai aku lahir di generasiku.” (Diakui oleh Bukhari). 

Ini berarti bahwa ‘setiap generasi di dunia terus berkembang semakin membaik, dan Muhammad merupakan puncak dari kebaikan semua orang - benar² sikap yang tinggi hati’. Simak hadis berikut. 

Al Hadis, Vol. 4, hal. 323:
Abbas melaporkan bahwa dia menemui Nabi Suci saat Nabi sedang berada dalam keadaan tertentu setelah mendengar sesuatu (tentang dia adalah keturunan kafir). Nabi Suci berdiri diantara para pengikutnya dan bertanya, “Siapakah diriku?”
Mereka menjawab, “Kau adalah Rasul Allâh.”
Muhammad berkata, “Aku adalah Muhammad, putra Abdullah, yang adalah putra Abdul Muttaleb. Allâh menciptakan makhluk² hidup dan akulah ciptaan terbaik. Lalu Allâh membagi makhluk² hidup dalam dua kelompok dan menjadikan aku makhluk terbaik diantara dua kelompok itu. Lalu Dia membagi-bagi kelompok itu dalam suku² dan menjadikan aku makhluk terbaik diantara suku². Lalu Dia membagi mereka dalam keluarga² dan menjadikan aku makhluk terbaik diantara keluarga². Aku adalah makhluk terbaik diantara mereka sebagai umat manusia dan terbaik diantara mereka sebagai keluarga.”
 (Diakui oleh Tirmizi). 

Al Hadis, Vol 4, hal. 328:
Jaber melaporkan bahwa Nabi Suci berkata, “Allâh mengirim aku untuk melengkapi akhlak² luhur dan menyempurnakan perbuatan² baik." (Diakui oleh Sharhi-Sunnat). 

Harap ingat bahwa perbuatan² Muhammad nan “luhur” adalah termasuk memperkosa Safiyah, tawanan Yahudinya, setelah membunuhi suami dan sanak saudara laki Safiyah di tempat yang sama. Muhammad bahkan tidak menunggu masa idah 3 bulan dengan Safiyah (berarti Muhammad melanggar aturan Qur’an-nya), karena sudah terlanjur ngebet pengen ngesex dengan Safiyah di hari yang sama dia membunuh suami baru Safiyah. 

Al Hadis, Vol. 4, hal. 326:
Obai-b-Ka'ab melaporkan dari Nabi Suci yang berkata, “Jika Hari Kiamat tiba, aku akan menjadi pemimpin para Nabi dan jadi juru bicara mereka dan jadi wali bagi mereka tanpa membual." (Diakui oleh Tirmizi). 

Berdasarkan keterangan Muhammad di hadis di atas, dia mengaku bahwa dia akan menjadi wali Yesus Kristus! Pernyataan ini merupakan tamparan di wajah Kristus. Di hadis lain, masih di halaman yang sama, menurut Abu Hurairah, Anas, dan Abdullah-b-Salam, Muhammad mengaku bahwa dia akan berada di sebelah tangan kanan Allâh, dan bahwa Yesus akan datang kembali ke bumi, hidup selama lima puluh tahun, dan akan dikubur bersama Muhammad. Ini merupakan pernyataan kontradiktif Muhammad akan Yesus, karena biasanya Muhammad merendahkan Yesus dan meninggikan diri sendiri. Pernyataan Muhammad bahwa dia adalah Nabi dari Tuhan dalam Alkitab dan setara dengan Yesus merupakan pernyataan yang sangat ngawur. 


Nabi² Alkitab Meninggikan Tuhan atau Yesus Kristus dan Tidak Meninggikan Diri Sendiri!

Yesus berkata tentang Nabi Yohanes Pembaptis di Injil Matius 11:11 sebagai berikut:
Yakinlah, Yohanes Pembaptis lebih besar daripada setiap orang yang dilahirkan perempuan. Tetapi orang yang paling kecil dalam Kerajaan Allah, lebih besar daripadanya.

Di ayat tersebut, Yesus mengatakan bahwa siapapun bisa tampak terhormat di mata Tuhan, tanpa perlu meninggikan diri. Sikap Muhammad yang doyan meninggikan diri sendiri bukanlah sikap para Nabi dalam Alkitab. 

Di Matius 3:11, Yohanes Pembaptis mengatakan tentang dirinya sendiri:
Aku membaptis kamu dengan air menunjukkan bahwa kamu telah bertobat. Kemudian akan datang Orang yang lebih besar daripadaku. Aku pun tidak layak membuka sandal-Nya. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan api.

Seperti Yohanes Pembaptis, Nabi sejati Tuhan merendahkan diri ketika meninggikan Yesus Kristus. 

Di Timotius 1:15, Paulus yang merupakan Rasul masyarakat Yahudi dan Arab mengatakan sebagai berikut tentang dirinya:
Yang kukatakan ini benar dan engkau harus menerimanya sepenuhnya: Kristus Yesus telah datang ke dunia ini untuk menyelamatkan orang berdosa. Di antaranya akulah orang yang paling berdosa.

Paulus sangat merendahkan diri sendiri, meskipun begitu Tuhan mengijinkannya untuk menulis begitu banyak bagian Perjanjian Baru dalam Alkitab. Apakah itu berarti bahwa sikap rendah hati wajib dimiliki para Nabi Tuhan dalam Alkitab? Jawabnya adalah: YA!

Simak apa yang dikatakan Nabi Yesaya akan dirinya sendiri. Nabi Yesaya adalah penulis kitab nubuat masa depan terpanjang dalam seluruh Alkitab. Yesaya 6:5berbunyi:
Lalu aku berkata, "Celakalah aku! Pastilah aku dibinasakan, karena aku orang berdosa; mulutku najis. Aku termasuk bangsa yang najis mulutnya. Dan sekarang aku telah memandang Sang Raja, TUHAN semesta alam." 

Sudah jelas bahwa Muhammad adalah pengikut Allâh, si dewa pagan Babylon, karena ‘JIKA” dia mengikut sang Yehovah, tentunya dia tidak akan bersikap sedemikian meninggikan diri seperti yang sering diperbuatnya. 

Nabi Amos yang menulis kitab dalam Alkitab, memandang dirinya tidak layak jadi Nabi. Amos 7:14 berbunyi:
Tetapi Amos menyahut, "Sebenarnya aku bukan nabi dan juga bukan berasal dari keturunan nabi. Aku hanya peternak dan pemetik buah. 

Tapi ternyata Tuhan malah menggunakannya karena Amos bersikap penuh rendah diri dan sederhana. 

Nabi Musa, yang sering dipuji-puji Muhammad, malah mengaku tidak pandai bicara. Keluaran 4:10 menyatakan:
Lalu kata Musa kepada TUHAN: "Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mupun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah."

Tapi, tiada manusia yang begitu dikasihi dan tulisannya begitu banyak dicetak di seluruh dunia selain Musa. Kerendahan hatinya merupakan kunci keberhasilannya. 

Tentang usaha² Muhammad untuk menghapus keilahian Yesus Kristus, inilah yang dinyatakan Alkitab tentang Yesus. 
Kisah Para Rasul 2:33-35
Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Tuhan dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini.
Sebab bukan Daud yang naik ke sorga, malahan Daud sendiri berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku:
Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu.


Muhammad tidak bisa menjadi wali penyelamat Yesus, dan bahkan seharusnya Muhammad menjerit minta tolong pada Yesus untuk menjadi wali penyelamatnya. Karena Muhammad tidak melakukan hal itu, maka sekarang Muhammad dibakar di Neraka! Rasul Paulus mengataka di 1 Timotius 2:5 sebagai berikut:
Karena hanya ada satu Tuhan, dan satu pengantara antara Tuhan dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,

Juga di II Timotius 4:1 yang berbunyi:
Kristus Yesus akan datang lagi ke dunia ini untuk mengadili orang-orang yang hidup dan yang mati; dan Ia akan datang untuk memerintah sebagai Raja.

Jadi menurut Alkitab, Muhammad akan bertemu dengan Hakim Yesus Kristus, yang akan menginjak leher Muhammad dan mengirimnya kembali ke Neraka. Muhammad begitu memandang tinggi akan dirinya, sedangkan Nabi² Alkitab begitu merendahkan diri. Berikut adalah kecaman Paulus terhadap orang² yang doyan menyombongkan diri:

Roma 12:3
Tuhan sudah memberi anugerah kepada saya. Itu sebabnya saya menasihati Saudara-saudara semuanya: Janganlah merasa diri lebih tinggi dari yang sebenarnya. Hendaknya kalian menilai keadaan dirimu dengan rendah hati; masing-masing menilai dirinya menurut kemampuan yang diberikan Tuhan kepadanya oleh karena ia percaya kepada Yesus.

Galatia 6:3-4
Kalau seseorang menyangka dirinya penting, padahal tidak, orang itu membohongi dirinya sendiri.
Setiap orang harus memeriksa sendiri apakah kelakuannya baik atau tidak. Kalau baik, ia boleh merasa bangga atas hal itu. Tetapi tidak usah ia membandingkannya dengan apa yang dilakukan orang lain.


1 Korintius 14:37
Kalau ada orang yang merasa mempunyai karunia untuk menyampaikan berita dari Tuhan, atau ia mempunyai karunia yang lainnya dari Roh Tuhan, orang itu harus sadar bahwa apa yang saya tulis ini adalah perintah dari Tuhan.

Ayat² di atas menunjukkan bahwa para Nabi sebenarnya merasa tak layak jadi Nabi. Di 1 Korintius kita melihat bahwa orang² yang “spiritual” itu sesuai dengan ajaran Rasul Paulus. Inilah sebabnya para Mullah, terutama Ahmed Deedat, sangat membenci Paulus. Adalah Rasul Paulus yang mengatakan di II Timotius 3:13sebagai berikut:
sedangkan orang-orang yang jahat dan orang-orang penipu akan semakin jahat. Mereka menipu orang lain padahal mereka sendiri pun tertipu juga.

Muhammad dan Islam rupanya setuju dengan proses evolusi. Umat Muslim percaya bahwa Muhammad merupakan puncak terbaik dari proses evolusi manusia, dan bahwa setiap generasi manusia berkembang semakin baik sampai Islam menguasai dunia. Perang antara Muslim Sunni dan Syiah menunjukkan bahwa Islam tak mampu memperbaiki akhlak Muslim. Peperangan antara Iran dan Iraq juga membuktikan bahwa pernyataan Rasul Paulus-lah yang benar, dan bukan pernyataan Muhammad. Tentang sikap Muhammad yang doyan meninggikan diri, inilah pesan Yesus baginya:

Matius 23:12
Orang yang meninggikan dirinya akan direndahkan, dan orang yang merendahkan dirinya akan ditinggikan.

Sikap benar² merendahkan diri merupakan sikap mutlak yang wajib dimiliki “Nabi Tuhan nan sejati.”

Sudah jelas bahwa Muhammad adalah orang yang tinggi hati, doyan memuji-muji diri sendiri, dan suka membenarkan diri sendiri. Karena itu, Muhammad hanyalah seorang pendusta, tukang ngibul, yang mengikuti hawa nafsunya sendiri untuk memuaskan nafsu duniawinya. Umat Muslim ternyata mengikuti Nabi palsu.