Jumat, 24 Juli 2015

hajar aswad

Masih mau menyangkal ALLAH bukan HAJAR ASWAD?

Dan jawab juga pertanyaan ini:

1) Kalau Muslim tidak menyembah Hajar Aswad/Allah, kenapa sholat menghadap Hajar Aswad/Allah? Jangan lagi berdalih, itu untuk simbol persatuan umat. Benar, itu simbol persatuan umat untuk menyembah BERHALA TAUHID, yaitu sang hajar aswad/allah.

2) Kalau Hajar Aswad bukan allah, kenapa PEMUJAAN KEPADA SANG HAJAR ASWAD menjadi POKOK UTAMA (INTI) dalam RITUAL IBADAH HAJI? Ingat, TAWAF adalah Bagian terpenting dari upacara haji. Tawaf, berarti memutari Hajar Aswad sebanyak 7 kali, ketika start pertama harus menyalaminya terlebih dahulu, baik dengan cara mencium, mengusap, menghormat, atau meneriakinya "ALLAHU-AKBAR, demikian seterusnya tiap kali melewati Hajar Aswad, harus melakukan hal yang sama. Tawaf dilakukan 2 kali, pertama kali sebagai pembukaan ritual haji, disebut Tawaf Qudum, dan terakhir kali sewaktu hendak pulang, disebut Tawaf Wada' (sebagai salam pamit). Jadi, jumlah total muter-muternya 2x7 = 14 kali muter, dan setiap kali muter melewati Hajar Aswad, harus menyalami Hajar Aswad (mencium/mengusap/menghormat/teriak Allahu-Akbar).

Kamu tidak bisa mengelak lagi, ISLAM adalah PENYEMBAH BATU BERHALA



Orang Arab tidak akan "tega" membuang BATU HAJAR ASWAD, sebab batu tersebut adalah ALLAH.

Kalau batu hajar aswad bukanlah "allah", lantas siapa yang dimaksud dalam ayat-ayat berikut ini? Apakah ada patung lain yang bernama "allah" di dalam/sekeliling Ka'bah yang disekutukan dengan berhala-berhala?

QS 7:173. atau agar kamu tidak mengatakan: [b]"Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu
, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu

QS 7:191. Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhada-berhala yang tak dapat menciptakan sesuatupun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang.

QS 17:42.
Katakanlah: "Jikalau ada tuhan-tuhan di samping-Nya, sebagaimana yang mereka katakan, niscaya tuhan-tuhan itu mencari jalan kepada Tuhan yang mempunyai 'Arsy."

QS 18:110. Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa." Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya."

QS 22:26
"Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat baitullah (dengan mengatakan): "Janganlah kamu memperserikatkan sesuatu pun dengan Aku dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang tawaf, dan orang-orang yang beribadah dan orang-orang yang rukuk dan sujud."

QS 4:116.
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.

[/b]


    Catatan: Mempersekutukan atau memperserikatkan artinya: mengkawankan, menjadikan sekawan dengan... , menjadikan sekutunya, menjadikan satu kelompok dengan...., menggabungkan sesuatu dengan.... Dalam kasus "awloh" di atas, artinya menjadikan awloh satu kawanan atau satu kelompok dengan berhala-berhala lain


Dan apa yang dilakukan Muhammad setelah dia menguasai Mekkah?
Dia men-SUCIKAN KA'BAH sesuai dengan perintah HAJAR ASWAD dalam QS 22:26, "Janganlah kamu memperserikatkan sesuatu pun dengan Aku dan sucikanlah rumah-Ku"

Sang Hajar Aswad itu bilang, "Jangan memperserikatkan AKU dengan sesuatu pun."

Maka, Muhammad pun menghancurkan berhala-berhala lain dari samping HAJAR ASWAD, supaya HAJAR ASWAD itu menjadi at-tauhid, satu-satunya di Ka'bah.

Kenapa tak satupun Muslim sebanyak 1 milyar itu yang memiliki LOGIKA demikian?

Kenapa ditipu Arab, tapi gak ada yang menyadarinya?



Inilah buktinya, orang-orang Arab begitu mengkultuskan batu hitam hajar aswad:

Suatu ketika di saat Muhammad berusia 35 tahun, Kaabah rusak ditimpa banjir. Orang-orang bersepakat membangun kembali kuil itu, tidak ketinggalan Muhammad. Ketika sampai pada saat mengembalikan Hajar Aswad (Batu Keramat berwarna Hitam) ke tempatnya semula, timbul kericuhan. Masing-masing merasa lebih berhak mendapat kehormatan mengerjakan hal itu. Orang bersitegang, hingga seluruh pekerjaan terhenti karenanya. Akhirnya dimufakati untuk menyerahkan keputusan persoalan kepada barangsiapa yang esok harinya paling dahulu berada di Masjid al Haram. Ternyata orang itu ialah Muhammad, padahal dia tidak sengaja berusaha datang lebih pagi. Kemudian, Muhammad membeberkan selembar kain, mengangkat dan meletakkan batu keramat itu di atas kain tersebut. Kemudian para kepala keluarga/kelompok/kafilah/orang terkemuka diajak beramai-ramai mengangkat dan membawa kain itu ke tempat di mana batu hitam akan diletakkan dan Muhammad sendiri meletakkannya di atas tempatnya semula.

Anda lihat, demikian KERAMATNYA batu hajar aswad, sampai diperlakukan sedemikian oleh suku Quraish, termasuk Muhammad.

Dan, orang-orang Arab yang belum masuk Islam pun, mereka sudah menyembah batu hitam itu:

Sirah Nabawiyah jilid 2 halaman : 374
Al-Abbas bin Abdul Muththalib berkata, "Aku membawa pergi Abu Sufyan bin Harb ke tempat istirahatku dan ia menginap di tempatku. Esok paginya, aku membawa Abu Sufyan bin Harb ke tempat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Ketika beliau melihat Abu Sufyan bin Harb, beliau bersabda, 'Celakalah engkau wahai Abu Sufyan, apakah belum tiba waktu bagimu untuk mengetahui bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah?' Abu Sufyan bin Harb berkata, 'Ayah-ibuku menjadi tebusan bagimu, engkau amat lembut, mulia, dan menyambung hubungan kekerabatan. Demi Allah, sungguh aku telah meyakini seandainya ada Tuhan lain selain Allah, maka Tuhan tersebut pasti mencukupiku dengan sesuatu.' Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, 'Celakalah engkau hai Abu Sufyan, apakah belum tiba waktu bagimu untuk mengetahui bahwa aku adalah utusan Allah?' Abu Sufyan bin Harb berkata, 'Ayah-ibuku menjadi tebusan bagimu, engkau amat lembut, mulia, dan menyambung hubungan kekerabatan. Adapun hai ini, demi Allah, di hatiku masih terdapat ganjalan hingga sekarang ini.' Al-Abbas bin Abdul Muththalib berkata kepada Abu Sufyan bin Harb, 'Celakalah engkau, hai Abu Sufyan, masuk Islamlah. Bersaksilah bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah sebelum aku memenggal lehermu.'
Abu Sufyan bin Harb pun bersaksi dengan syahadat yang benar dan masuk Islam.


Sirah Nabawiyah JILID 2 ,HLM 20-21
Ibnu Ishaq berkata bahwa Rasulullah ShallaJIahu Alaihi wa Sallam ber-sabda, "Siapa saja yang bisa mengalahkan orang Yahudi, bunuh dial" Kontan Muhaishah (Ibnu Hisyam berkata, "Ada yang mengatakan Muhaiyyishah) bin Mas'ud bin Ka'ab bin Amir bin Adi bin Majda'ah bin Haritsah bin Al-Khazraj bin Amr bin Malik bin Al-Aus menangkap Ibnu Sunainah (Ibnu Hisyam berkata, "Ada yang mengatakan Ibnu Subainah."), salah seorang pedagang Yahudi yang biasa menjual pakaian dan barang-barang lainnya, kemudian membunuhnya. Huwaiyyishah bin Mas'ud ketika itu belum masuk Islam dan lebih muda daripada Muhaiyyishah. Ketika Muhaiyyishah membunuh Ibnu Sunainah, Huwaiyyishah memukulnya dan berkata, "Hai Musuh Allah, kenapa engkau membunuh Ibnu Sunainah? Demi Allah, itu barangkali karena lemak di perutmu berasal dari hartanya!" Muhaiyyishah berkata, "Demi Allah, aku diperintah untuk membunuhnya oleh orang yang jika ia menyuruhku membunuhmu, aku pasti memenggal lehermu."

Dan sebagai contoh pada jaman Jahiliyah orang Arab Quraisy
menyembah berhala bernama ALLAH, antara lain:
Hammah binti Sofyan wanita Quraisy berkata:
"Demi ALLAH
, demi AL-Lata, demi Al-Uzza !
Tidak kuperkenankan engkau berteduh di bawah atap rumahku
baik pada waktu hujan, maupun waktu panas.
Bagi orang yang telah menjadi pengikut Muhammad, haram
makan dan minum di rumah kami."

(Kitab Kelengkapan Tarikh Muhammad saw jilid IB hal 343)

Abu Jahal orang Arab Quraisy berkata :
"Demi ALLAH, demi Al-Lata, demi Al-Uzza !
Aku besok hendak mengambil batu besar dari gunung akan
kujatuhkan atas kepalanya, biar hancur otak benaknya."

(Kitab Kelengkapan Tarikh Muhammad saw jilid IA hal 269)

Kita semua tahu, kalau patung-patung Al-Lata, Al-Uzza dan Manat (ketiganya diyakini sebagai putri-putri Allah) ada di Ka'bah.

Orang Quraish, dengan sangat jelas sekali, berkata: "Demi Allah, demi Al-Lata, demi Al-Uzza" Apakah hal itu menunjukkan kalau "ALLAH" adalah sebuah benda wujud juga sebagaimana halnya Lata dan Uzza? Ya.
Apakah wujud Allah ada di Ka'bah? Ya.
Dari mana kita bisa menyimpulkan kalau Allah adalah benda (berhala) yang wujudnya ada di Ka'bah? Dari ayat-ayat berikut:

QS 7:191. Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhada-berhala yang tak dapat menciptakan sesuatupun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang.

Mempersekutukan artinya mengkawankan, menjadikan satu kawanan, menjadikan satu kelompok dengan berhala-berhala. Dari sinilah kita akhirnya tahu, kalau awloh adalah salah satu berhala yang disekutukan di Ka'bah. (Tapi uniknya, Muhammad tidak menganggapnya sebagai berhala, karena berhala "allah" bukan buatan orang! Simak kembali ayat di atas.)

QS 17:42. Katakanlah: "Jikalau ada tuhan-tuhan di samping-Nya, sebagaimana yang mereka katakan, niscaya tuhan-tuhan itu mencari jalan kepada Tuhan yang mempunyai 'Arsy."

Yang dimaksud dengan ayat di atas adalah orang-orang Quraish berkata bahwa di samping awloh ada tuhan-tuhan lain, yaitu tuhan-tuhan perempuan (ketiga putri awloh), yang bernama Laata, Uzza dan Manat. Bagaimana orang Quraish bisa berkata bahwa di sampingnya awloh ada tuhan-tuhan lain (patung-patung Laata, Uzza dan Manat) bila awloh bukan salah satu benda yang ada di Ka'bah? Tentu saja, awloh berwujud, sehingga orang Quraish bisa berkata demikian. 



Orang Arab Quraish, dan juga Muhammad, meyakini batu hitam hajar aswad memiliki Arsy di langit. Yaitu yang ditampakkan dalam bentuk bulan sabit di waktu malam. Sementara patung-patung berhala lain tidak diakui keberadaannya oleh Muhammad, itulah sebabnya Muhammad berkata dalam ayat di atas, "niscaya tuhan-tuhan itu (Laata, Uzza dan Manat) mencari jalan kepada Tuhan yang mempunyai 'Arsy. (yaitu allah/hajar aswad)." Ini klaim sepihak, bisa saja suku lain di Arab mengatakan kalau Hubal itulah pemilik Arsy di langit. Namun karena Quraish adalah pemilik Ka'bah, maka orang Quraish bisa mengklaim seenaknya sendiri, mengatakan "allah" adalah dewa tertinggi, sebagai satu-satunya ilah yang memiliki Arsy di langit, karena "allah" adalah dewa mereka.

Muhammad ingin sekali mengesakan "allah/hajar aswad". Dan itu tampak dari ayat-ayat bikinannya baik selama di Mekkah maupun setelah hijrah ke Medinah. Muhammad murka bila "allahnya" disekutukan atau dikawankan dengan patung-patung (tuhan-tuhan) lain. Seperti contoh ayat-ayat kutipan berikut:

QS 7:173.atau agar kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu

QS 18:110.Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa." Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya."

QS 22:26
"Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat baitullah (dengan mengatakan): "Janganlah kamu memperserikatkan sesuatu pun dengan Aku dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang tawaf, dan orang-orang yang beribadah dan orang-orang yang rukuk dan sujud."

QS 4:116.
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.

Berdasarkan ayat-ayat Quran, kita jadi tahu, bahwa awloh adalah salah satu anggota PERSERIKATAN BERHALA itu. Dan sudah pasti, awloh tersebut adalah batu hitam yang diberi nama samaran Hajar Aswad.

Kemudian, Muhammad menentang hal itu, dia ingin mengesakan Hajar Aswad, dia menolak berhala-berhala lain dari samping Hajar Aswad. Dia menghina berhala-berhala lain, mengatai nenek moyang Quraish itu bodoh dan berdosa besar kepada awloh/hajar aswad karena telah mempersekutukan (mengkawankan) awloh/hajar aswad dengan berhala-berhala patung.

Orang-orang Quraish tersinggung dengan sikap Muhammad, lalu mengadukannya kepada kakeknya, Abu Thalib:

“Keponakanmu ini telah mengucapkan kata2 hinaan terhadap dewa2 dan agama kami, dan telah mengatakan kami bodoh, dan mengatakan semua kakek moyang kami sesat. Sekarang, kau yang berada di pihak kami silakan balas dia; (karena kau pun mengalami hinaan yang sama), atau jangan lindungi dia agar kami yang membalasnya.” (Sir William Muir, Life of Muhammad, Vol. 2, chap. 5,. p. 162.)

Abu Thalib tidak bisa berbuat banyak untuk membela Muhammad, karena orang-orang Quraish sudah tidak tahan lagi dengan hinaan-hinaan yang dilontarkan oleh Muhammad selama lebih kurang 13 tahun. Mereka lalu berniat menangkap Muhammad.

Jadi, larinya Muhammad ke Medinah, bukan karena suatu perbuatan baik yang telah Muhammad lakukan, tapi karena kekurangajarannya menghina tuhan-tuhan suku Quraish, menghina nenek moyang Quraish, dan nafsunya yang ingin mengesakan hajar aswad.

Pendapatan terbesar suku Quraish penjaga Ka'bah adalah dari para pelancong yang beribadah haji. Bila seluruh berhala di sekeliling Ka'bah dibuang dan disisakan hajar aswad saja, maka akan matilah mata pencaharian mereka. Tentu saja orang-orang Quraish menolak ide Muhammad yang melarang mempersekutukan hajar aswad, karena itu merugikan mereka dari sisi ekonomi.

Jadi, orang-orang Arab Quraish yang kerap menyebut, "Demi Allah", sebenarnya dimaksudkan untuk dewa mereka yang wujudnya batu itu.

Tentu saja, orang Quraish sudah menyembah "tuhan" bernama ALLAH sebelum Muhammad memproklamirkan sang awloh itu tuhan. Abu Sufyan pun, yang tidak mengakui Muhammad rasul, sudah mengakui kalau "allah" itu tuhan.

Kita perlu jeli di sini, "allah" ini apa? Benar-benar Tuhan yang sama dengan Tuhannya Yahudi, atau "allah" yang wujudnya ada di Ka'bah?

Setelah kita telisik dari ayat-ayat Alquran, akhirnya kita tahu bahwa "allah" adalah Hajar Aswad, karena Hajar Aswad inilah yang disekutukan dengan berhala-berhala, dan kemudian Muhammad mensucikannya menjadi TAUHID (tidak lagi menjadi bagian dari perserikatan kelompok berhala).

Bila "allah" yang disembah oleh Abu Sufyan dan suku Quraish lainnya adalah Tuhan yang di langit, tentu saja tidak ada ayat-ayat seperti ini:

QS 7:191.
Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhada-berhala yang tak dapat menciptakan sesuatupun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang.

QS 22:26
"Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat baitullah (dengan mengatakan): "Janganlah kamu memperserikatkan sesuatu pun dengan Aku (=Hajar Aswad) dan sucikanlah rumah-Ku (=Ka'bah) ini bagi orang-orang yang tawaf, dan orang-orang yang beribadah dan orang-orang yang rukuk dan sujud."

"ALLAH" adalah tuhan yang ada di Ka'bah, bukan di langit, dan dia disekutukan/diperserikatkan/dikawankan dengan berhala-berhala

Jadi, menyebut namanya saja, sudah keliru. Nama "allah" adalah nama sesembahan suku Quraish yang ditempatkan di Ka'bah bersama dengan patung-patung lain. Allah bukan Tuhan yang di langit, tapi "tuhan" yang dikawankan dengan berhala-berhala, yang tempat tinggalnya adalah Ka'bah.

Kalau kemudian Muhammad mengklaim batu hitam hajar aswad itu punya Arsy di surga, dia mahatahu, maha mendengar, maha segalanya, itu cuma untuk menipu kita. Pada kenyataannya, itu hanya klaim kosong yang tak pernah ada buktinya. Ibaratnya Paijo bilang, "Panjul memiliki Arsy di langit, Panjul mahabesar, Panjul mahatinggi, Panjul mahakuasa, dst." Tapi wujud Panjul yang sebenarnya adalah BATU JIMAT sembahan kakeknya.

Bila benar "allah" bukan berhala, bukan sesembahan yang wujudnya ada di Ka'bah, melainkan benar-benar Tuhan Pencipta yang bertakhta di Arsy, tentunya Muhammad tidak akan melarang pengikutnya melakukan penyembahan menghadap Tuhan yang di Arsy. Tapi faktanya, sesuai catatan hadist dan Quran, Muhammad melarang pengikutnya menyembah Tuhan seperti yang Muhammad katakan punya Arsy di langit, tapi memerintahkan mereka menyembah "tuhan" yang wujudnya ada di Ka'bah.

Sahih Muslim Book 4. Prayer. Hadith 0862
Jabir bin samura melaporkan:Rasul berkata : Orang2 yang memandang ke langit di saat berdoa diharuskan menghindari itu atau mereka kehilangan penglihatannya

QS 2:144.
Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai.Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.

"allah" memang bukan nama Tuhannya nabi-nabi, tapi nama berhala yang berwujud batu hitam yang ada di Ka'bah sebagai rumahnya. 



Sumber :






Sabtu, 11 Juli 2015

Q 23:12-14 Proses Kreasi Manusia dari sudut pandang Allah SWT

Untuk membuktikan bahwa Allah SWT ternyata tuhan yang MAHA TOLOL, yang perlu kita simak adalah Qur’an, khususnya ayat2 Qur’an yang menjelaskan proses kreasi manusia. Mari simak ayat2 tersebut:
Qur’an Sura Al-Mu’minuun (23), verse 12-14
12. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan  segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang  itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain.  Maka Maha Suci lah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
Sebenarnya ayat2 di atas sudah berulang-kali dibahas, tapi semua ini tidak lengkap jika tidak disertai tafsir Qur’an dari pihak Islam sendiri, tepatnya At-Thabari. Lihat keterangan dari beliau tentang “proses kreasi manusia menurut Allah SWT”:
Tahap Pertama: Manusia berasal dari saripati tanah:

Tahap kedua: Saripati Tanah masuk ke rahim berubah jadi Air Mani

Tahap ketiga: Air Mani diubah jadi Segumpal Darah

Tahap keempat: Segumpal Darah diubah jadi Segumpal Daging

Tahap kelima: Segumpal Daging diubah jadi TULANG BELULANG!!

Tahap keenam: Tulang Belulang dibalut Daging


Tahap ketujuh: Jadi Makhluk Lain

Agar lebih praktis, gw jejer aja nih kronologi tahapan kreasi manusia menurut Allah SWT:



Sekarang bandingkan dengan proses kreasi manusia menurut non muslim:

Sangat berbeda, bukan? Gambar foto perkembangan janin di atas menunjukkan bahwa tak ada pemisahan apapun dalam pembentukan tulang belulang, otot, dan berbagai anggota tubuh manusia. Semuanya berkembang secara bersamaan, sampai mencapai tahap akhir.
Manakah yang dipercayai Muslim? Proses Kreasi menurut Allah SWT atau Proses Kreasi menurut Non Muslim?
Tentu saja kagak ada Muslim yang percaya keterangan proses kreasi menurut Allah SWT, karena memang sangat menggelikan dan super absurb. Kalo tentang sains, teknologi, dan kedokteran, bahkan Muslim paling taat sekalipun tetap lebih percaya pada non muslim daripada Allah SWT. Qur’an, Sura 23:12-14 dengan telak membuktikan bahwa perihal sains Allah SWT  Meskipun begitu Muslim tetap saja percaya bahwa Allah SWT adalah Tuhan pencipta manusia. .

Selasa, 07 Juli 2015

Perbedaan Tuhan Pencipta Semesta Alam (Elohim) Tuhan Umat Yahudi dan Kristen dengan Tuhan Islam / Allah Swt

1. Allah SWT tidak dapat berkomunikasi langsung dengan manusia
Tuhan dalam Taurat dan Injil dapat berkomunikasi langsung dengan nabi2-NYA dan manusia.

2. Allah SWT tidak dapat menunjukan keberadaannya kepada manusia secara langsung.
Tuhan dalam Taurat dan Injil  dapat menunjukan kedahsyatan-NYA dan kemuliaan-NYA kepada manusia secara langsung.

3. Allah SWT tidak dapat menunjukan mukjizatnya secara langsung kepada manusia.
Tuhan dalam Taurat dan Injil  melakukan mukjizat2-NYA secara langsung dihadapan manusia.

4. Allah SWT keberadaannya hanya bergantung pada Muhammad.
Tuhan dalam Taurat dan Injil  keberadaanNya independent, tidak bergantung pada keberadaan utusanNYA dan dapat berfirman kepada banyak manusia.

5. Allah SWT tidak bisa menjelma menjadi manusia.
Tuhan dalam Taurat dan Injil  bisa menjelma menjadi manusia dan bertemu dengan manusia.

6. Allah SWT tidak konsisten, karena firmannya bisa dihapus dan diganti dengan ayat2 yg baru.
Tuhan dalam Taurat dan Injil  konsisten dan tidak pernah merubah firmanNYA.

7. Allah SWT memakai kata ganti “KAMI” sewaktu berbicara kepada manusia,
Tuhan dalam Taurat dan Injil  konsisten dengan kata “AKU” untuk menyebut Diri-NYA ketika berfirman kepada manusia

8. Allah SWT harus berhubungan seks lebih dulu kalau ingin punya anak (QS 6:101).
Tuhan dalam Taurat dan Injil  bisa punya anak tanpa melalui hubungan seks.

9. Allah SWT gila disembah & minta disholati 50 X sehari sebelum ditawar menjadi 5 kali.
Tuhan dalam Taurat dan Injil  tidak gila disembah.

10. Allah SWT memuji-muji diri sendiri.
Tuhan dalam Taurat dan Injil  tidak memuji-muji diri sendiri.

11. Allah SWT bersumpah demi benda2 ciptaan yang lebih rendah kedudukannya.
Tuhan dalam Bibel bersumpah demi diri-NYA sendiri, karena tidak ada yang lebih tinggi dari Tuhan.

12. Allah SWT menjadi pembela kejahatan nabinya.
Tuhan dalam Taurat dan Injil  bertindak adil dan bijaksana. Bila nabinya berbuat dosa, maka Tuhan tetap akan menghukumnya.

13. Allah SWT menempatkan dirinya sederajat dengan nabinya,
Tuhan dalam Taurat dan Injil  tidak pernah menempatkan DiriNya sederajat dengan utusanNYA.

14. Allah SWT bangga menyebut diri sebagai KHAIRU MAKERIIN (RAJA TIPU TERLIHAI) dan MENYESATKAN MANUSIA,
Tuhan dalam Taurat dan Injil sangat membenci sifat tipu-menipu.

15. Allah SWT tinggal di Kabah,
Tuhan dalam Taurat dan Injil menjadikan LANGIT sebagai symbol TAKHTA KEDIAMANNYA.

16. Allah SWT tidak serupa dan tidak segambar dengan manusia,
Tuhan dalam Taurat dan Injil secara hakikat serupa dengan manusia

17. Allah SWT membenci Yahudi dan “memuliakan” bangsa Arab,
Tuhan dalam Taurat dan Injil menganggap Yahudi sebagai milik kesayangan-NYA.

18. Allah SWT menempatkan Adam pertama kali di surga dan kemudian menurunkannya di Padang Arafah Semenanjung Arabia,
Tuhan dalam Taurat dan Injil menempatkan Adam pertama kali di Taman Eden yang berlokasi di Bumi.

19. Allah SWT menyebut Ismael sebagai nabinya,
Tuhan dalam Bibel tiada satu kalipun menyebut Ismael sebagai nabiNYATaurat dan Injil

20. Allah SWT menurunkan kitab suci (Taurat, Zabur, Injil, Quran),
Tuhan dalam Taurat dan Injil tidak menurunkan kitab suci apapun.

21. Allah SWT harus ditolong oleh umatnya lewat JIHAD,
Tuhan dalam Taurat dan Injil adalah PENOLONG Manusia

22. Allah SWT berbahasa Arab.
Tuhan dalam Taurat dan Injil menguasai segala bahasa.

23. Allah SWT mengijinkan umatnya bergaul dengan jin dan setan.
Tuhan dalam Bibel melarang umatnya bergaul dengan jin dan setan